Empat WNI dari Jepang Terpapar Radioaktif

Mereka terpapar 50 kali dari jumlah batas toleransi radiasi yang berlaku di Indonesia.


VIVAnews - Empat warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Jepang kemarin positif terpapar radiasi radioaktif. Hasil uji Badan Pengawas Tenaga Nuklir menemukan dalam tubuh keempat WNI tersebut terpapar radioaktif 50 kali dari jumlah batas toleransi radiasi yang berlaku di Indonesia.

Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman mengungkapkan, keempat orang ini akan ditangani instansi terkait seperti Kementerian Kesehatan dan Batan. "Untuk pemeriksaan adakah ada kerusakan seperti pada kromosom," kata As Natio usai Seminar Pembelajaran PLTN Fukushima dan PLTN di Indonesia, Senin 28 Maret 2011.

Tiga dari empat orang tersebut adalah TKW yang baru seminggu di Jepang saat bencana terjadi. Saat bencana, mereka tinggal di penampungan sebelum dievakuasi di Kedutaan Besar RI di Tokyo. Sementara seorang lagi adalah WNI yang tinggal di Tokyo. "Sumber paparannya beda-beda. Ada yang melalui jaket, ada juga yang terpapar lewat sepatu setelah bencana terjadi," katanya.

Keempat WNI tersebut, setelah positif terpapar segera diminta mengganti baju serta menjalani pemeriksaan internal. Mereka akan dipantau sejauh mana kerusakan terjadi.

Selain memeriksa WNI, Bapeten juga telah memeriksa apakah pesawat, dan benda-benda lain yang terpapar radioaktif. "Kami bukan saja scanning orang, tetapi pesawat, lantai, kabin hingga alat-alat di pesawat."
Kontaminasi radioaktif, dia melanjutkan, tidak menular atau berpindah. "Kalau diluruhkan tidak akan berpindah ke orang lain."

Kementerian Kesehatan juga telah mengimbau agar WNI yang baru datang dari Jepang, dan sebelumya tinggal di radius 50 km dari tempat ledakan, agar melapor ke kantor kesehatan pelabuhan di Bandara Sukarno Hatta Jakarta dan Ngurah Rai Denpasar. "Pemerintah Jepang membatasi 30 km, Pemerintah menetapkan angka 50 km agar lebih aman," katanya.
• VIVAnews