Sebagian besar bahan makanan restoran diimpor dari Jepang, seperti ikan salmon dan bumbu.
VIVAnews - Kekhawatiran bahaya kontaminasi radioaktif ternyata mempengaruhi tingkat kunjungan pada restoran-restoran Jepang di Jakarta.
Pantauan VIVAnews.com di restoran Skiya, di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Selasa 29 Maret 2011, menjelang jam makan siang cenderung sepi. Hanya beberapa pengunjung yang masuk ke rumah makan itu.
Biasanya, sejumlah restoran menjelang makan terlihat sibuk lalu lalang konsumen. Namun, tidak dengan restoran Jepang ini.
Meski demikian, Reza, pengawas restoran membantah bila sepinya pengunjung ini terkait bahaya radiasi nuklir makanan Jepang. "Ini karena pengunjung mal sepi saja," katanya.
Di tempat lain, restoran Sayami di STC Senayan, Jakarta Selatan, juga sepi pengunjung. Namun, masih terlihat beberapa warga asing yang makan di restoran itu. "Memang pengunjungnya sedikit menurun," kata Wasno, juru masak restoran itu.
Wasno juga sering kali menjawab pertanyaan konsumen seputar keamanan radiasi nuklir. Namun, Wasno meyakinkan bahwa bahan-bahan makanan yang ada saat ini, diimpor sebelum gempa terjadi pada 11 Maret 2011.
Dia mengakui, sebagian besar bahan makanan di restorannya diimpor dari Jepang, seperti ikan salmon, ikan makarel, sup miso, saus, dan beberapa bumbu khas lain. "Kami sudah menyetok sebelum gempa," ujar Wasno. "Jadi aman dari radiasi nuklir."
Sebagai antisipasi, setelah stok habis, Wasno mengatakan akan mengganti menu lain. "Sambil menunggu kepastian keamanan bahan makanan Jepang," katanya. Dia mengaku tidak berani tetap mengimpor bahan makanan dalam kondisi seperti ini.
Ditemui terpisah, penikmat masakan Jepang, Yuniar Putri, mengaku baru mengurangi makanan Jepang sepekan terakhir ini. Menurut dia, sejak sepekan lalu, restoran-restoran Jepang masih menggunakan stok bahan makanan sebelum gempa, sehingga aman dikonsumsi.
"Kalau bulan ini pastinya saya memilih tidak ke sana [restoran Jepang] dulu," katanya.
Imelda juga demikian. Menurut dia, tidak ada salahnya menghindari makanan Jepang dalam beberapa bulan ke depan. "Kan masih banyak makanan yang lain," katanya.
Pemerintah Amerika Serikat Selasa, 22 Maret 2011, mengumumkan melarang impor makanan dari beberapa tempat di Jepang. Larangan terkait kekhawatiran adanya kontaminasi radioaktif akibat bocoran radiasi di reaktor nuklir Fukushima.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), telah mengeluarkan larangan dan peringatan terhadap semua jenis susu, produk susu, sayuran segar, dan buah-buahan dari beberapa daerah di dekat reaktor. Daerah-daerah tersebut adalah prefektur Fukushima, Ibaraki, Tochigi, dan Gunma.
Produk-produk makanan dari daerah ini tidak diperbolehkan memasuki pasar AS, sebelum terlebih dulu melewati proses pengujian dan dinyatakan aman oleh FDA. (art)
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar